DIKNAS RI - SMAN 3 Unggulan Kayuagung Web IntraNet SMAN 3 Unggulan Kayuagung ROHIS SMAN 3 Unggulan Kayuagung JARDIKNAS - SMAN 3 Unggulan Kayuagung Web KAB. OKI Sumatera Selatan - SMAN 3 Unggulan Kayuagung

Archive for Desember 2012

One day in your life lyric

Songwriters: Armand, Renee; Brown, Sam Iii;

One day in your life
You'll remember a place
Someone touching your face
You'll come back and you'll look around, you'll

One day in your life
You'll remember the love you found here

You'll remember me, somehow
Though you don't need me now
I will stay in your heart
And when things fall apart
You'll remember one day

One day in your life
When you find that you're always waiting
For a love we used to share
Just call my name, and I'll be there

You'll remember me, somehow
Though you don't need me now
I will stay in your heart
And when things fall apart
You'll remember one day

One day in your life
When you find that you're always lonely
For a love we used to share
Just call my name, and I'll be there
Rabu, 05 Desember 2012
Posted by LUKMAN ADIANSYAH

Sedikit tentang umur metamorfosis kupu-kupu.




Dari beberapa kali mengamati daur hidup kupu-kupu atau beberapa ngengat di di terarium dan beberapa referensi tentang hama tanaman, umumnya kupu-kupu di indonesia atau rama-rama di malaysia memiliki daur yang lamanya kurang lebih :

  1. telur menempel pada daun inang lamanya 2-7 hari
  2. ulat (larva) berumur 14-20 hari dengan berganti kulit 4-5 kali, pada umur itu mengkonsumsi daun setara luasan 20x30cm.
  3. kepompong (chrysalis/pupa)berpuasa dan beristirahat selama 14-16 hari, butuh waktu 1-2 jam untuk mengeringan sayap sebelum siang terbang untuk pertama kalinya. 
  4. kupu-kupu dewasa (imago) berumur 14-24 hari, dimana sekitar 7% hidup imago digunakan untuk kopulasi.

kupu-kupu kopulasi
  • kopulasi atau kawin berlangsung 20 menit hingga 24 jam, ketika populasi berimbang kupu-kupu kawin hanya 1 kali, namun bila jantan lebih sedikit betina dapat kawin hinga 5x,
  • ketika berahi sayap belakang kupu-kupu biasasnya koyak yang menjasi tanda bahwa kupu-kupu telah berkopulasi.
  • saat berahi kupu-kupu mengeluarkan feromon yang terdiri dari fenol dan asam benzoat hingga 11 km jauhnya.
  • saat kawin keduanya beraktifitas bersama-sama dalam waktu yang lama, aktifitas yang berat ini berakibat sayap belakang rusak. rusaknya sayap ini adalah bukti bahwa kupu-kupu telah berkopulasi

makanan burung
Posted by LUKMAN ADIANSYAH

Kultur Jaringan

Kultur jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti sekelompok sel atau jaringan yang ditumbuhkan dengan kondisi aseptik, sehingga bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri tumbuh menjadi tanaman lengkap kembali.

Prinsip

Teknik kultur jaringan memanfaatkan prinsip perbanyakan tumbuhan secara vegetatif. Berbeda dari teknik perbanyakan tumbuhan secara konvensional, teknik kultur jaringan dilakukan dalam kondisi aseptik di dalam botol kultur dengan medium dan kondisi tertentu. Karena itu teknik ini sering kali disebut kultur in vitro. Dikatakan in vitro (bahasa Latin), berarti "di dalam kaca" karena jaringan tersebut dibiakkan di dalam botol kultur dengan medium dan kondisi tertentu. Teori dasar dari kultur in vitro ini adalah Totipotensi. Teori ini mempercayai bahwa setiap bagian tanaman dapat berkembang biak karena seluruh bagian tanaman terdiri atas jaringan-jaringan hidup. Oleh karena itu, semua organisme baru yang berhasil ditumbuhkan akan memiliki sifat yang sama persis dengan induknya.

Prasyarat

Pelaksanaan teknik ini memerlukan berbagai prasyarat untuk mendukung kehidupan jaringan yang dibiakkan. Hal yang paling esensial adalah wadah dan media tumbuh yang steril. Media adalah tempat bagi jaringan untuk tumbuh dan mengambil nutrisi yang mendukung kehidupan jaringan. Media tumbuh menyediakan berbagai bahan yang diperlukan jaringan untuk hidup dan memperbanyak dirinya.

Media

Ada dua penggolongan media tumbuh: media padat dan media cair. Media padat pada umumnya berupa padatan gel, seperti agar, dimana nutrisi dicampurkan pada agar. Media cair adalah nutrisi yang dilarutkan di air.Media cair dapat bersifat tenang atau dalam kondisi selalu bergerak, tergantung kebutuhan. Komposisi media yang digunakan dalam kultur jaringan dapat berbeda komposisinya. Perbedaan komposisi media dapat mengakibatkan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan eksplan yang ditumbuhkan secara in vitro. Media Murashige dan Skoog (MS) sering digunakan karena cukup memenuhi unsur hara makro, mikro dan vitamin untuk pertumbuhan tanaman.
Nutrien yang tersedia di media berguna untuk metabolisme, dan vitamin pada media dibutuhkan oleh organisme dalam jumlah sedikit untuk regulasi. Pada media MS, tidak terdapat zat pengatur tumbuh (ZPT) oleh karena itu ZPT ditambahkan pada media (eksogen). ZPT atau hormon tumbuhan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Interaksi dan keseimbangan antara ZPT yang diberikan dalam media (eksogen) dan yang diproduksi oleh sel secara endogen menentukan arah perkembangan suatu kultur.
Penambahan hormon tumbuhan atau zat pengatur tumbuh pada jaringan parenkim dapat mengembalikan jaringan ini menjadi meristematik kembali dan berkembang menjadi jaringan adventif tempat pucuk, tunas, akar maupun daun pada lokasi yang tidak semestinya. Proses ini dikenal dengan peristiwa dediferensiasi. Dediferensiasi ditandai dengan peningkatan aktivitas pembelahan, pembesaran sel, dan perkembangan jaringan.

Metode

Metode perbanyakan tanaman secara in vitro dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu melalui perbanyakan tunas dari mata tunas apikal, melalui pembentukan tunas adventif, dan embriogenesis somatik, baik secara langsung maupun melalui tahap pembentukan kalus.
Ada beberapa tipe jaringan yang digunakan sebagai eksplan dalam pengerjaan kultur jaringan. 
Pertama adalah jaringan muda yang belum mengalami diferensiasi dan masih aktif membelah (meristematik) sehingga memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi. Jaringan tipe pertama ini biasa ditemukan pada tunas apikal, tunas aksiler, bagian tepi daun, ujung akar, maupun kambium batang. Tipe jaringan yang kedua adalah jaringan parenkima, yaitu jaringan penyusun tanaman muda yang sudah mengalami diferensiasi dan menjalankan fungsinya. Contoh jaringan tersebut adalah jaringan daun yang sudah berfotosintesis dan jaringan batang atau akar yang berfungsi sebagai tempat cadangan makanan.
Posted by LUKMAN ADIANSYAH

Ikan Tuna

Tuna adalah ikan laut yang terdiri dari beberapa spesies dari famili Scombridae, terutama genus Thunnus. Ikan ini adalah perenang handal (pernah diukur mencapai 77 km/jam). Tidak seperti kebanyakan ikan yang memiliki daging berwarna putih, daging tuna berwarna merah muda sampai merah tua. Hal ini karena otot tuna lebih banyak mengandung myoglobin dari pada ikan lainnya. Beberapa spesies tuna yang lebih besar, seperti tuna sirip biru (Thunnus thynnus), dapat menaikkan suhu darahnya di atas suhu air dengan aktivitas ototnya. Hal ini menyebabkan mereka dapat hidup di air yang lebih dingin dan dapat bertahan dalam kondisi yang beragam. Kebanyakan bertubuh besar, tuna adalah ikan yang memiliki nilai komersial tinggi.

Tuna memiliki bentuk tubuh yang sedikit banyak mirip dengan torpedo, disebut fusiform, sedikit memipih di sisi-sisinya dan dengan moncong meruncing. Sirip punggung (dorsal) dua berkas, sirip punggung pertama berukuran relatif kecil dan terpisah dari sirip punggung kedua. Di belakang sirip punggung dan sirip dubur (anal) terdapat sederetan sirip-sirip kecil tambahan yang disebut finlet. Sirip ekor bercabang dalam (bercagak) dengan jari-jari penyokong menutup seluruh ujung hipural. Di kedua sisi batang ekor masing-masing terdapat dua lunas samping berukuran kecil; yang pada beberapa spesiesnya mengapit satu lunas samping yang lebih besar. Tubuh kebanyakan dengan wilayah barut badan (corselet), yakni bagian di belakang kepala dan di sekitar sirip dada yang ditutupi oleh sisik-sisik yang tebal dan agak besar. Bagian tubuh sisanya bersisik kecil atau tanpa sisik. Tulang-tulang belakang (vertebrae) antara 31–66 buah.

Aspek yang luar biasa dari fisiologi tuna adalah kemampuannya untuk menjaga suhu tubuh lebih tinggi daripada suhu lingkungan. Sebagai contoh, tuna sirip biru dapat mempertahankan suhu tubuh 75-95 °F (24-35 °C), dalam air dingin bersuhu 43 °F (6 °C). Namun, tidak seperti makhluk endotermik seperti mamalia dan burung, ikan tuna tidak dapat mempertahankan suhu dalam kisaran yang relatif sempit.
Posted by LUKMAN ADIANSYAH

Klasifikasi Insekta

Berdasarkan ada tidaknya sayap, insekta dikelompokkan menjadi dua sub kelas yaitu :
1. Insekta tidak bersayap, Insekta ini dikelompokkan dalam sub kelas Apterygota.
2. Insekta bersayap dikelompokkan dalam sub kelas Pterygota.

1. SUB KELAS APTERYGOTA.
Sub kelas Apterygota ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
•) Tidak bersayap.
•) Tidak mengalami metamorfosis (ametabola).
•) Tipe mulutnya menggigit.
•) Batas antara kepala, dada, dan perut tidak jelas.
•) Antenanya panjang tidak beruas-ruas.
Contoh speciesnya yaitu kutu buku (Lepisma sacharina), kutu buku dapat merusak buku karena dapat mengeluarkan enzim selulase.

2. SUB KELAS PTERYGOTA.
Sub kelas Pterygota ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
•) Memiliki sayap.
•) Mengalami metamorfosis.
•) Tipe mulutnya bervariasi.

Berdasarkan asal tumbuhnya sayap sub kelas Pterygota dibedakan menjadi dua kelompok yaitu :
a) Eksopterygota, adalah kelompok Insekta yang sayapnya berasal dari tonjolan luar dinding tubuh. Berdasarkan tipe sayap, tipe mulut, dan metamorfosisnya, eksopterygota dibedakan menjadi beberapa ordo yaitu ordo Isoptera, ordo Orthoptera, ordo Hemiptera, ordo Odonata.
•) Ordo Isoptera.
Isoptera berasal dari bahasa Latin (is = sama, pteron = sayap) yang berarti Insekta bersayap sama.
Ciri-ciri lain yang dimiliki oleh ordo Isoptera adalah :
- Memiliki dua pasang sayap tipis yang tipe dan ukurannya sama.
- Mengalami metamorfosis tidak sempurna.
- Tipe mulut menggigit.
- Cara hidupnya membentuk koloni dengan sistem pembagian tugas tertentu yang disebut polimorfisme.
- Pembagian tugas itu adalah raja, ratu dan prajurit atau tentara.
Contoh : Helanithermis sp. (rayap).
•) Ordo Orthoptera
Orthoptera berasal dari bahasa Latin (orthop = lurus, pteron = sayap) yang berarti Insekta bersayap lurus.
Ciri-ciri lain yang dimiliki oleh ordo orthoptera adalah :
- Memiliki dua pasang sayap, yaitu sayap depan dan sayap belakang. Sayap bagian depan lurus, lebih tebal, dan kaku (perkamen), sedangkan sayap belakang tipis seperti selaput.
- Mengalami metamorfosis tidak sempurna.
- Tipe mulut menggigit.
- Kaki paling belakang (kaki ketiga membesar).
Contoh : Kecoa (Periplaneta americana), Jangkrik (Grillus sp.)., Belalang sembah (Tenodora sp.).
•) Ordo Hemiptera
Ciri-ciri lain yang dimiliki oleh ordo hemiptera adalah :
- Memiliki dua pasang sayap, yaitu sayap depan satu pasang seperti berkulit dan sayap belakang transparan.
- Mengalami metamorfosis tidak sempurna.
- Tipe mulut menusuk dan menghisap.
Contoh : Kutu busuk (Cymex rotundus)., Walang sangit (Leptocorisa acuta).
•) Ordo Odonata.
Ciri-ciri yang dimiliki oleh ordo homoptera adalah :
- Memiliki dua pasang sayap tipis seperti selaput.
- Mengalami metamorfosis tidak sempurna.
- Tipe mulut menggigit.
Contoh : Capung (Aesha sp.)

b) Endopterygota, adalah kelompok Insekta yang sayapnya berasal dari tonjolan kearah dalam dinding tubuh. Berdasarkan tipe sayap, tipe mulut, dan metamorfosisnya, endoptrygota dibedakan menjadi beberapa ordo yaitu ordo Coleoptera, ordo Hymenoptera, ordo Diftera, ordo Lepidoptera, ordo Shiponaptera.
•) Ordo Coleoptera
Coleoptera berasala dari bahasa Latin (coleos = perisai, pteron = sayap), berarti insekta bersayap perisai.
Ciri-ciri ordo Coleoptera adalah :
- Memiliki dua pasang sayap, yaitu sayap depan dan sayap belakang. Sayap depan tebal dan permukaan luarnya halus yang mengandung zat tanduk sehingga disebut elytra, sedangkan sayap belakang tipis seperti selaput.
- Mengalami metamorfosis sempurna.
- Tipe mulut menggigit.
Contoh : Kumbang kelapa (Oycies rhinoceros), Kutu gabah (Rhyzoperta dominica)
•) Ordo Hymenoptera
Ciri-ciri ordo hymenoptera adalah :
- Mengalami metamorfosis sempurna.
- Tipe mulut menggigit dan ada yang kombinasi untuk menggigit dan menjilat.
Contoh : Lebah madu (Apis), tawon (Xylocopa latipes), semut hitam (Monomorium sp.).
•) Ordo Diptera
Ciri-ciri ordo diptera adalah :
- Memiliki satu pasang sayap depan dan sayap belakang mengalami redukasi membentuk halter (alat keseimbangan).
- Mengalami metamorfosis sempurna.
- Tipe mulut menusuk dan menghisap serta menjilat.
- Dan memiliki tubuh ramping.
Contoh : Nyamuk rumah (Culex pipiens), nyamuk malaria (Anopheles sp.), nyamuk demam berdarah (Aedes aegypti), lalat buah (Drosophila melanogaster), lalat tsetse (Glossina palpalis).
•) Ordo Lepidoptera
Ciri-ciri ordo Lepidoptera adalah :
- Memiliki dua pasang sayap yang bersisik halus.
- Mengalami metamorfosis sempurna.
- Tipe mulut pada tahap larva menggigit, sedangkan pada tahap dewasa menghisap.
- Mata fasetnya besar.
Contoh : Kupu-kupu Swallowtail, kupu-kupu sutera (Bombyx mori), kupu-kupu elang (Acherontia atropos).
•) Ordo Shiponaptera
Ciri-ciri ordo shiponaptera adalah :
- Tidak memiliki sayap.
- Mengalami metamorfosis sempurna.
- Tipe mulut menusuk dan menghisap.
- Kakinya pipih panjang dan digunakan untuk meloncat.
Contaoh : Kutu manusia (Pulex irritans), kutu kucing (Stenossphalus felic).
•) Ordo Dermaptera
Ciri-ciri ordo dermaptera adalah :
- Memiliki dua pasang sayap (satu pasang seperti berkulit, dan satu pasang bermembran), atau tidak bersayap.
- Mengalami metamorfosis sempurna.
- Tipe mulut menggigit.
Contoh : Earwig
Posted by LUKMAN ADIANSYAH

Teori Etologi

PEMBAHASAN
2.1 Latar belakang teori
Teori etologi Etologi merupakan sebuah studi yang mengenai tingkah laku lebih khususnya tingkah laku hewan. Etologi menekankan landasan biologis, dan evolusioner perkembangan. Penamaan (imprinting) dan periode penting (critical period) merupakan konsep kunci. Teori ini di tegakkan berdasarkan penelitian yang cermat terhadap perilaku binatang dalam keadan nyata. Pendirinya adalah Carl Von Frisch soerang pecinta binatang. Bertahun-tahun ia memelihara berbagai macam binatang dan mengamati perilakunya. Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan sekelompok itik dengan anak-anaknya. Ia memiisahkan dua kelompok anak angsa, satu kelompok diasuh induknya dan satu kelompok lagi ia asuh sendiri. Setelah beberapa bulan kelompok anak angsa yang diasuhnya mengidentifikasi Carl Von Frisch sebagai induknya. Kemanapun Carl Von Frisch pergi mereka selalu mengikuti. Suatu saat dipertemukan kelompok asuhnya dengan induk aslinya ternyata kelompok yang diasuh ini menolak induk aslinya. (2009b)

2. 2 Definisi

Teori adalah pernyataan-pernyataan tentang sebuah konsep yang tersusun secara integrative yang berfungsi sebagai acuan saat harus menyebut/ mendeskripsikan saat membuat prediksi dan saat menjelaskan sebuah fenomena atau sebuah perilaku yang muncul. Ada dua macam fungsi teori, yang pertama sebagai kerangka berfikir dan yang kedua adalah memberikan dasar dan alasan ketika melakukan invensi dan tindakan yang nyata. (2009c)
Etologi berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti kebiasaan dan logos yang berarti ilmu atau pengetahuan. Ethos bisa pula berarti etis atau etika dan juga dapat berarti karakter. Jadi secara etimologi etologi berarti ilmu yang mempelajari tentang kebiasaan atau karakter. Namun etologi lebih dahulu dikenalkan sebagai ilmu prilaku hewan. Etologi adalah suatu cabang ilmu zoology yang mempelajari prilaku atau tingkah laku hewan, mekanisme, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. (www.wikipedia.com)
Charles Darwin (1809-1882) telah mengemukakan teori evolusi didalam buku yang ditulisnya dengan judul The Origin of Species (1859). Teori Darwin membuktikan pertalian atau hubungan antara manusia dengan binatang dan itu memberikan kemungkinan menggunakan binatang yang lebih rendah peringkatnya, seperti monyet dan tikus sebagai alat untuk memahami tingkah laku manusia. Pemikiran ini mulai mempenaruhi orang untuk memandang etologi sebagai pola prilaku tipikal dari spesies binatang tertentu, termasuk manusia. (Atang Bin Long,1978)
Sebagai kumpulan spesies, semua anggota dari hewan spesies tertentu akan berprilaku berbeda dalam situasi yang tertentu. Sehingga tingkah laku yang khas dari suatu spesies sesungguhnya muncul dari warisan genetik dari spesies yang berkembang tersebut. Oleh karena itu dapat diambil kesimpulan bahwa prilaku bersifat alamiah. (Haris,2009)
Ilmu yang mempelajari prilaku atau karakter hewan tersebut digunakan di dalam pendekatan ilmu psikologi perkembangan. Teori ini mencoba menjelaskan prilaku manusia. Sehingga di dalam ilmu psikologi, etologi berarti ilmu yang mempelajari prilaku manusia di dalam seting alami. Semua prilaku manusia adalah bentuk reaksi dari apa yang terjadi di lingkungan alaminya. Teori Etologi memahami bahwa prilaku manusia mempunyai relevansi dengan prilaku binatang. Sifat-sifat yang menonjol deri setiap binatang diantaranya adalah sifat mempertahankan teritori atau wilayahnya, agresif, dan perasaan ingin menguasai sesuartu. Sifat-sifat ini ditemukan pula pada diri manusia. Karena hal tersebut maka para Etolog memandang bahwa insting, yang merupakan sifat dasar hewan, adalah aspek yang pentinhg dalam memahami prilaku manusia.
2.3 Tokoh- tokoh dalam teori Etologi
Tokoh Etologi :
1. Karl Ritter von Frisch (20 November 1886 – 12 Juni 1982)
Seorang etnolog Austria yang menerima Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1973 untuk prestasinya dalam fisiologi perilaku komparatif dan merintis karya dalam komunikasi antara serangga, bersama dengan Niko Tinbergen dan Konrad Lorenz. Ia belajar zoologi dengan Richard von Hertwig dan menggantikannya sebagai profesor zoologi di Munich, Jerman. Ia mempelajari indera lebah, mengenali mekanisme komunikasi mereka dan menunjukkan sensitivitas mereka pada cahaya ultraviolet dan polarisasi. Di antara karyanya adalah studi persepsi sensorik lebah madu dan merupakan salah satu tokoh pertama yang menerjemahkan arti tarian lebah. Teori ini dipertentangkan oleh ilmuwan lain dan disambut dengan sikap skeptis saat itu. Hanya sekarang karyanya terbukti sebagai analisis teoretis yang akurat (lihat rujukan majalah Nature).
2. Sir Julian Sorell Huxley (lahir di London, 22 Juni 1887 – meninggal 14 Februari 1975 pada umur 87 tahun)
Seorang ahli biologi evolusioner, humanis, dan internasionalis asal Inggris. Ia adalah pendukung teori seleksi alam dan salah seorang tokoh penting dalam sintesis evolusioner pertengahan abad ke-20. Huxley adalah Sekretaris Organisasi Zoologi London (Zoological Society of London) (1935-1942), Direktur UNESCO yang pertama, dan salah satu pendiri World Wildlife Fund.
Huxley banyak mendapatkan medali ataupun penghargaan dari berbagau pihak. Diantaranya ia pernah dianugerahi Penghargaan Kalinga UNESCO pada tahun 1953 karena dianggap berjasa mempopulerkan sains, Medali Darwin Royal Society pada tahun 1956, dan Medali Darwin-Wallace Linnaean Society pada tahun 1958. Dia juga digelari gelar kehormatan Sir pada tahun yang sama, 1958. Tahun berikutnya ia menerima Penghargaan Istimewa Yayasan Lasker dalam kategori Keluarga Berencana – Populasi Dunia (Planned Parenthood — World Population).
3. Clinton Richard Dawkins (lahir di Nairobi, Kenya, 26 Maret 1941; umur 68 tahun)
Dawkins adalah seorang penulis, ahli etologi, biologi evolusioner, ilmu pengetahuan umum Britania Raya. Ia adalah seorang ateis yang banyak menulis tentang etologi, biologi evolusioner dan ilmu pengetahuan umum. Ia juga seorang kritikus kreasionisme dan perancangan cerdas yang terkemuka. Pada tahun 1986, dalam bukunya yang berjudul The Blind Watchmaker, dia memperdebatkan analogi sang pembuat jam (argumen yang menyatakan bahwa terdapat seorang pencipta yang adikodrati yang didasari oleh kompleksnya makhluk hidup yang ada di dunia ini). Dia mendeskripsikan proses evolusi sebagai sesuatu yang analog dengan sang pembuat jam yang buta. Sejak saat itu, dia telah menulis beberapa buku sains populer dan beberapa kali muncul di televisi dan radio, biasanya mendiskusikan topik-topik tersebut.
Beberapa Buku Karya Richard Dawkins
• Richard Dawkins (1976) The Selfish Gene (ISBN 0-19-286092-5) – Membahas mengenai evolusi dari sudut pandang gen.
• Richard Dawkins (1986) The Blind Watchmaker (ISBN 0-393-31570-3) – Menjelaskan mengenai teori evolusi melalui seleksi alam juga untuk menjawab kritik terhadap buku sebelumnya, The Selfish Gene.
• Richard Dawkins (1996) Climbing Mount Improbable (ISBN 0-393-31682-3) – Membahas mengenai probabilitas dan penerapannya dalam teori evolusi juga untuk membantah kliam kaum kreasionis.
• Richard Dawkins (1998) Unweaving the Rainbow (ISBN 0-618-05673-4) – Membahas hubungan antara sains dan seni dari sudut pandang ilmuwan/scientist.
• Richard Dawkins (2004) The Ancestor’s Tale (ISBN 0-618-00583-8) – Buku sains populer yang mengisahkan perjalanan manusia melalui sejarah evolusi, bertemu dengan kerabat manusia yang berasal dari leluhur yang sama.
• Richard Dawkins (2006) The God Delusion (ISBN 978-0-552-77331-7) – Buku yang membantah berbagai argumen pendukung eksistensi Tuhan.
4. Konrad Zacharias Lorenz (7 November 1903 – 27 Februari 1989)
Seorang psikologi, zoologi, dan ornitologi berkebangsaan Austria. Dia memenangkan hadiah penghargaan Nobel dalam bidang Kedokteran pada tahun 1973 bersama Nikolas Tinbergen dan Karl von Frisch. Pada musim gugur tahun 1936, Lorenz menghadiri sebuah simposium yang diprakarsai Prof. Van der Klaauw di Kota Leiden, Belanda. Dalam simposium ini, Lorenz bertemu dengan Nikolaas Tinbergen yang juga seorang ahli tingkah laku hewan (ethologist). Pertemuan ini nampaknya menjadi pertemuan bersejarah bagi kedua ilmuwan tersebut. Mereka berdiskusi tentang hubungan antara respon penyesuaian tempat dengan mekanisme pelepasan yang dapat menjelaskan timbulnya tingkah laku berdasarkan insting. Pemikiran mereka merupakan cikal bakal lahirnya ethologi.
5. Nikolas “Niko” Tinbergen (Den Haag, 15 April 1907 – 21 Desember 1988)
Seorang etolog dan ornitolog Belanda yang berbagi Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1973 bersama Karl von Frisch dan Konrad Lorenz atas penemuan mereka di bidang biologi. Tinbergen terkenal untuk 4 pertanyaan yang dipercayainya harus ditanyakan berkenaan dengan berbagai perilaku binatang. Selain itu, dengan metodenya ia menerapkannya untuk menangani gejala autisme pada anak.
Nikolas memiliki dua orang saudara. Saudaranya Jan Tinbergen, adalah seorang ekonom yang dianugerahi Penghargaan Bank Swedia dalam Ilmu Ekonomi untuk mengenang Alfred Nobel. Adiknya Luuk Tinergen juga berprofesi sama seperti dirinya.
Kolaborator Lorenz, Niko Tinbergen, mengemukakan bahwa etologi selalu perlu memperhatikan 4 jenis penjelasan tiap hal perilaku:
• fungsi: bagaimana perilaku berpengaruh kuat pada kesempatan hewan untuk kelangsungan hidup dan reproduksi?
• yang menyebabkan: apakah stimuli yang mendapatkan tanggapan itu, dan bagaimana telah diubah oleh pembelajaran terkini?
• pengembangan: bagaimana perilaku berubah dengan umur, dan apakah pengalaman awal yang perlu untuk perilaku untuk diperlihatkan?
• sejarah evolusioner: bagaimana perilaku dibandingkan dengan perilaku bersama dalam spesies terkait, dan bagaimana mungkin telah timbul melalui proses filogeni?
Langkah penting, dihubungkan dengan nama Konrad Lorenz walau kemungkinan pada gurunya, Heinroth, ialah pengenalan pola aksi tertentu. Lorenz membuatnya terkenal sebagai tanggapan naluriah yang akan terjadi yang dapat dipercaya dalam kehadiran stimuli yang dapat dikenali (disebut stimuli tanda atau stimuli pembebasan). Pola aksi tertentu ini kemudian dapat dibandingkan melintasi spesies, serta persamaan dan perbedaan antara perilaku yang dibandiangkan dengan persamaan dan perbedaan dalam morfologi yang mana taksonomi berdasar. Studi dari Anatidae (bebek dan angsa) yang penting dan banyak dikutip oleh Heinroth menggunakan teknik ini. Para etolog mencatat bahwa stimuli yang membebaskan pola aksi tertentu umumnya menonjolkan kemunculan atau perilaku anggota lain spesies mereka sendiri, dan mereka dapat menunjukkan bagaimana bentuk penting komunikasi hewan dapat ditengahi dengan pola aksi tertentu yang sedikit sederhana. Pengamatan yang paling berpengalaman dalam bidang ini ialah studi oleh Karl von Frisch dari yang disebut “bahasa tarian” mendasari komunikasi lebah. Lorenz mengembangkan teori menarik dari evolusi komunikasi binatang berdasarkan pada pengamatannya terhadap alam pola aksi tertentu dan keadaan yang mana hewan memancarkannya. (2006b)
6. John Bowlby (26 Februari 1907-2 September 1990)
Seorang psikiater dan psikoanalis, terkenal karena minatnya dalam perkembangan anak. Bowlby lahir di London ke atas keluarga kelas menengah. Ia adalah anak keempat dari enam anak dan dibesarkan oleh seorang pengasuh di gaya Inggris kelasnya pada saat itu. Ayahnya, Sir Anthony Bowlby, pertama Baronet, adalah ahli bedah ke King’s Rumah Tangga, dengan sebuah sejarah tragis: pada umur lima tahun, Sir Anthony ayah sendiri (Yohanes kakek) tewas saat bertugas sebagai wartawan perang dalam Perang Opium.
Biasanya, Bowlby melihat ibunya hanya satu jam sehari setelah minum teh, meskipun selama musim panas ia lebih tersedia. Seperti banyak ibu-ibu lain dari kelas sosial, ia menilai bahwa perhatian dan kasih sayang orang tua akan menyebabkan berbahaya memanjakan anak-anak. Bowlby beruntung dalam bahwa pengasuh dalam keluarganya hadir sepanjang masa kecilnya. Bowlby mempelajari psikologi dan pra-klinis ilmu di Trinity College, Cambridge, memenangkan hadiah untuk kinerja intelektual yang luar biasa. Setelah Cambridge, ia bekerja dengan tunggakan maladjusted dan anak-anak, kemudian pada usia dua puluh dua berkuliah di University College Hospital di London. Pada usia dua puluh enam, ia memenuhi syarat dalam obat-obatan. Sementara masih di sekolah kedokteran, ia mendaftar diri di Institut Psikoanalisis. Setelah sekolah kedokteran, ia dilatih di dewasa psikiatri di Rumah Sakit Maudsley. Pada tahun 1937, ia memenuhi syarat sebagai psikoanalis.
2.4 Contoh Penerapan
Contoh penerapan teori etologi dapat kita lihat dalam perkembangan emosi dan social. Secara genetis bayi sudah terprogram untuk mengikat ibunya dan memotifasi ibu untuk memberikan perhatian yang memadai, contohnya: dengan cara menangis dan merangkak. Selain itu ada juga teori kelekatan. Menurut teori Etologi (Berndt, 1992) tingkah laku lekat pada anak manusia diprogram secara evolusioner dan instinktif. Sebetulnya tingkah laku lekat tidak hanya ditujukan pada anak namun juga pada ibu. Ibu dan anak secara biologis dipersiapkan untuk saling merespon perilaku.
Pada bayi, teori etologi ini menerangkan bahwa ada beberapa fase kelekatan yang akan dialami oleh bayi. Fase-fase kelekatan :
1. Merespon tak terpilah kepada manusia. Fase ini akan terjadi pada bayi lahir sampai berusia 3 bulan.
2. Fokus hanya terhadap orang-orang yang dikenalnya. Fase ini terjadi pada bayi berusia 3 sampai 6 bulan. Hal ini terjadi karena adanya intensitas aktivitas antara bayi dan orang-orang yang sering berinteraksi dengannya Sehingga bayi muli dapat membedakan antara orang yang dikenal dan yang tidak.
3. Kemelekatan yang intens dan pencarian kedekatan yang aktif terhadap orang-orang sekitarnya. Fase ini terjadi saat bayi berusia 6 bulan sampai 3 tahun.
4. Menunjukkan tingkah laku persahabatan. Pada fase ini, anak mulai menunjukkan sikap kelekatan dan ketertarikan terhadap teman sebayanya dan orang-orang yang baru ditemuinya. Fase ini terjadi pada usia 3 tahun sampai akhir masa kanak-kanak.
2.5 Perkembangan teori etologi
Lorenz, Timbergen dan von Frisch merupakan peraih nobel melali karya-karya mereka dalam etologi perkembangan. Berkat karya yang di hasilkan Lorenz dan Tinbergen, etologi berkembang secara kuat di benua Eropa dalam tahun-tahun sebelum PD II. Konnsep ini dikenal dengan teori etologi modern. Setelah perang, konsep etologi menjadi lebih kuat di Britania Raya, hal ini dimulai dengan kepindahan Tinbergen ke Universitas Oxford dan ditabah dengan pengaruh dari William Thorpe, Robert Hinde dan Patrick Bateson. Pada masa yang sama, teori etologi juga mulai berkembang secara kuat di Amerika.
Pada tahun 1970, etolog Inggris John H. Crook menerbitkan naskah penting dimana ia membedakan etologi komparatif dengan etologi sosial, dan mengemukakan bahwa banyak dari etologi yang telah ada sampaio kini sesungguhnya merupakan etologi komparatif, memandang hewan sebagai individu, sedangkan di masa depan, para etolog akan memerlukan konsentrasi pada perilaku kelompok sosial dari hewan dan struktur sosial di dalamnya. Ini telah mengetahui sebelumnya. Buku E. O. Wilson ‘’Sosiobiologi’’ muncul pada 1975, dan sejak saat itu studi perilaku telah lebih banyak berkaitan dengan aspek sosial. Juga telah didorong dengan yang lebih kuat, namun lebih njlimet, Darwinisme yang dihubungkan dengan Wilson dan Richard Dawkins. Pengembangan terkait ekologi perilaku juga telah membantu mengubah etologi. Di saat yang sama persesuaian substansial dengan psikologi komparatif telah terjadi, maka studi ilmiah modern pada perilaku menawarkan spektrum pendekatan tanpa kelim secara kurang lebih, dari kesadaran hewan, psikologi komparatif yang lebih tradisional, etologi, sosiobiologi dan ekologi perilaku. (2006a)
Daftar pustaka :
Atkinson,Rita L, Atkinson, Richard. C, Hilgard, Ernest R. 1983. Pengantar Psikologi edisi kedelapan jilid 1. Penerjemah: Nurdjanah Taufiq dan Rokmini Barhana. Terjemahan dari: Introduction To Psycology, Eight Edition. Jakarta: Erlangga.
Long, Atan Bin. 1978. Psikologi Pendidikan.Kuala Lumpur:
Haris. 2009. _. http://harismasterpsikology.ngeblogs.com [17 Februari 2010]
[Anonim]. 2006a. _. www.wikipedia.com [16 Februari 2010]
[Anonim]. 2006b. _. http://id.wikipedia.org/wiki/Niko_Tinbergen [16 Februari 2010]
[Anonim]. 2009a. Tokoh dan Teori Perkembangan biologis. http://mastarmudi.blogspot.com/2009/12/tokoh-dan-teori-perkembangan-biologis.html [17 Februari 2010]
[Anonim]. 2009b. Teori Perkembangan. http://zaifbio.wordpress.com/2009/10/16/teori-perkembangan/ [17 Februari 2010]
[Anonim]. 2009c. Pengantar Psikologi Perkembangan. www.deviarimariani.files.wordpress.com [18 Februari 2010]
Posted by LUKMAN ADIANSYAH

Macam Etologi

Percobaan yang dilakukan Tinbergen dan Lorenz membuktikan perilaku innate (bawaan) didapatkan melalui proses belajar .

Perilaku sebagai Akibat dari Pengaruh Genetis dan Faktor Lingkungan

1. INNATE ::
Merupakan suatu potensi terjadinya perilaku yang telah ada di dalam suatu individu . prilaku ini timbul sebagai bawaan sejak lahir . sehingga bersifat genetis (diturunkan) .

2. INSTING ::
Insting adalah perilaku innate yang terdapat beberapa perilaku insting hasil pengalaman , belajar , adapula yang faktor keturunan .

3. Pola Aksi Tetap (FAPs = Fixed Action Paterns) ::
Merupakan suatu perilaku stereotipik yang disebabkan oleh adanya stimulus yang spesifik . >> seekor induk ayam memberi makan anaknya yang baru menetas dengan melihat mulut anaknya yang terbuka .

Tipe dan Karakter Belajar

1. Habituasi :>
Perilaku belajar yang paling sederhana . hilang atau timbulnya respons kepada stimulus setelah pengulangan suatu perlakuan . >> seekor anjing bila dipukul perlahan berulang kali tidak menoleh atau menghiraukan pukulan itu , tapi jika esok hari nya anjing tersebut dipukul lagi maka akan memberi respons . ini lah yang disebut proses pembelajaran .
2. Imprinting :>
Pengenalan terhadap satu objek seperti induk , hal tersebut terjadi pada suatu periode kritis sesaat setelah lahir . >> anda memberi makan seekor angsa kemudian angsa itu menganggap anda seperti induknya walau ia tahu induk nya yang asli . dan angsa itu akan terus mengikuti anda .
3. Asosiasi / pengkondisian :>
Perilaku yang disebabkan oleh suatu hasil dari suatu respons terhadap kondisi kondisi tertentu . kondisi nya disebut stimulus . respons karena adanya stimulus .
Ada yang disebut Perilaku asosiatif yaitu hasil percobaan Ivan Pavlov . >> Jika waktu makan pada anjing diberi tanda dengan membunyikan bel , saat itu anjing menegluarkan saliva , sesaat kemudian bila bel yang sama berbunyi walau tidak ada makanan , anjing tetap mengeluarkan saliva nya .
Pengkondisian Operant yaitu hasil kondisi yang disebut mencoba coba . >> seekor serigala yang menyerang landak menderita di bagian wajah nya .
4. Imitasi :>
Perilaku yang diakibatkan karena adanya proses pengamatan dan meniru individu lain .
5. Inovasi :>
Perilaku yang timbul karena terjadinya respons terhadap suatu keadaan baru tanpa mencoba coba atau imitasi . dikatakan juga sebagai problem solving .


Pola hidup yang berulang ulang setiap hari , seperti siklus tidur / bangun pada makhluk hidup disebut Ritme Sikardian (Cycardian Rythms) .
Terjadinya pergerakan khusus karena adanya aksi atau stimulus sehingga suatu organisme bergerak , yaitu ::
1.) Kinesis = Suatu perubahan acak dalam kecepatan dan atau arah dari suatu organisme sebagai respons terhadap suatu stimulus . >> pergerakan karena terjadinya kondisi lingkungan yang tidak sesuai .
2.) Taksis = Pergerakan yang dapat ke arah stimulus atau menjauhi stimulus .
3.) Kelompok = Pergerakan secara berkelompok yang terjadi pada banyak hewan disebut migrasi .

Perilaku Sosial (Social Behavior)
~ Agonistik :: Perilaku agresif yang pada dasarnya dilakukan untuk bertahan hidup . >> Perilaku ular .
~ Teritori :: Perilaku untuk mempertahankan daerah edar atau teritori merupakan suatu usaha organisme untuk mempertahankan tempat sumber makanan , dll .
~ Altruistik :: Perilaku ini banyak dilakukan oleh hewan yang hidup berkoloni . "perilaku non egois" .
Posted by LUKMAN ADIANSYAH

- Copyright © Good Day -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -